BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ibu
hamil trimester kedua yakni msa kehamilan pada minggu ke-14 sampai
dengan minggu ke-24 kehamilan. Pada trimester kedua ini kehamilan
biasanya sudah tampak jelas, ibu hamil dan keluarganya sudah mengatur
waktunya untuk kehamilan. Sebagian besar ibu hamil pada trimester kedu
ini tidak memiliki permasalahan yang serius. Namun tidak sedikit ibu
hamil pada masa ini ketika memeriksakan kehmilannya mengeluhkan
ketidaknyamanan. Kebanyakan dari keluhan ini adalah ketidaknyamanan
normal dan merupakan bgin dari perubahan yang terjadi pada tubuh dan
emosional ibu selama kehamilan. Adalah penting bagi seorang perawat
untuk membedakan antara ketidaknyamanan normal dengan tanda-tanda
bahaya.
Walaupun
ketidaknyamanan yang umum dalam kehamilan trimester kedu ini tidak
mengancam keselamatan jiwa, namun hal tersebut bisa sangat menjemukan
dan menyulitkan bagi ibu. Perawat harus mendengarkan ibu, membicarakan
tentang berbgai macam keluhannya dan membantu mencari cara untuk
mengatasinya. Untuk itu diperlukan asuhan keperawatan yang tepat oleh
seorang perawat agar ibu hamil pada trimester kedu ini dapat menikmati
kehamilannya.
1.2 Rumusan Masalah
- Apa pengertian dari trimester kedua kehamilan ?
- Apa saja perubahan-perubahan yang terjadi pada ibu hamil trimester kedua?
- Apa saja masalah-masalah yang terjadi pada ibu hamil trimester kedua?
- Bagaimana asuhan keperawatan pada ibu hamil trimester kedua ?
1.3 Tujuan
- Tujuan Umum
Untuk mengetahui secara umum tentang ibu hamil trimester kedua.
- Tujuan Khusus
Untuk mengetahui dan memahami secara khusus tentang asuhan keperawatan pada ibu hamil trimester kedua.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Masa
kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lhirnya janin. Lamanya hamil
normal adalah 280 hari (40 minggu atu 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari
pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan yaitu triwulan
pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan
keempat sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan ketuju sampai 9
bulan. Jadi ibu hamil trimester kedua yakni pada bulan keempat sampai
keenam tepatnya pada minggu ke-14 sampai dengan minggu ke-24 kehamilan.
Kehamilan
melibatkan perubahan fisik maupun emosional dari ibu serta perubahan
sosial dalam keluarga, jarang seorang ahli medik terlatih yang begitu
terlibat dalm kondisi yang biasanya sehat dan normal. Mereka menghadapi
suatu tugas yang tidak biasa dalam memberikan dukungan pada ibu dan
keluarganya dalam rencana menyambut anggota keluarga baru, memantu
perubahan-perubahan fisik norml yang dialami ibu serta tumbuh kembang
janin. Juga mendeteksi serta mentalaksanakan setiap kondisi yang tidak
normal. Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan menghasilkan
kelahiran bayi sehat cukup bulan melalui jalan lahir namun
kadang-kadang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Sulit diketahui
sebelumnya bahwa kehamilan akan menjadi masalah. Sistem penilaian risiko
tidak dapat memprediksi apakah ibu hamil akan bermasalah selama
hamilnya. Oleh karena itu pelayanan / asuhan antenatal merupakan cara
penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil normal dan
mendeteksi ibu dengan kehamilan normal.
2.2 Perubahan Fisik Ibu Hamil Trimester Kedua
Uterus
akan terus tumbuh. Pada usia kehamilan 16 minggu uterus biasanya berada
pada pertengahan antara sispisis pubis dan pusat. Penambahan berat
badan sekitar 0,4 – 0,5 kg/mg. Ibu mungkin akn mulai merasa banyak
energi. Pada usia kehamilan 20 mg fundus berada dekat dengan pusat.
Payudara mulai mengeluarkan kolostrum. Ibu merasakan gerakan bayinya dan
juga mengalami perubahan yang normal pada kulitnya meliputi adanya
kloasma, lineanigra dan striae gravidarum.
Adapun perubahan dari bulan ke bulan adalah sebagai berikut :
· Minggu ke-16/bulan ke-4
Fundus
berada di tengah antara simpisis dan pusat. Berat ibu bertambah 0,4-0,5
kg/mg selama sisa kehamiln dan mungkin mempunyai banyak energi. Sekresi
vagina meningkat (tetpi normal jika tidak gatal, iritasi, tau berbau
busuk). Teknan pada kandung kemih dan sering kencing berkurang.
· Minggu ke-20/bulan ke-5
Fundus
mencapai pusat. Payudara memulai sekresi kolostrum. Kantung ketuban
menmpung 400 ml cairan. Rasa akan pingsan dan pusing mungkin terjadi,
terutama jika posisi berubah secara mendadak. Varises pembuluh darh
mungkin terjadi. Ibu merasakn gerakan janin. Areola bertambah gelap.
Hidung tersumbat mungkin terjadi, kram pada kki mungkin ada, konstipasi
mungkin dialami.
· Minggu ke-24/bulan ke-6
Fundus
di atas pusat. Sakit punggung dan kram pada kaki mungkin terjadi.
Perubhan kulit bisa berupa striae gravidarum, chloasma, linea nigra dan
jerawat. Mimisan dapat terjdi, mungkin mengalami gatal-gatal pada
abdomen karena uterus membesar dn kulit meregang.
2.3 Perubahan Psikologis Ibu Hamil Trimester Kedua
Trimester
II biasanya adalah saat ibu merasa sehat. Tubuh ibu sudh terbiasa
dengan kadar hormon yang lebih tinggi dan rasa tidak nyaman karena
kehamilannya pun berkurang. Perut ibu belum terlalu besar sehingga belum
dirsakan sebagai beban. Ibu sudah menerima kehamilannya dan mulai dapat
menggunakan energi dan pikirannya secara lebih konstruktif. Pada
trimester ini pula ibu mulai dapat merasakan gerakan janin (Quickening),
dan ibu mulai merasakan kehadiran bayinya sebagai seseorang di luar
dirinya sendiri. Banyak ibu yang merasa terlepas dari kecemasan dan rasa
tidak nyaman seperti yang dirasakannya pada trimester I dan merasakan
meningkatnya libido.
2.4 Perkembangan Janin pada Ibu Hamil Trimester Kedua
Minggu ke-14
Perkembangan Janin : - Sistem otot semakin kuat.
- Sistem saraf mulai berfungsi.
- Pembuluh darah mulai berkembang.
Minggu ke-15
Perkembangan Janin : - Tangan mulai bisa mengepal.
- Berat janin mencapai 200 gr.
- Kaki sudah mulai menendang.
Minggu ke-16
Perkembangan Janin : - Seluruh organ dan struktur tubuh telah terbentuk
- Panjang janin 16 cm.
- Kepala dominant, wajah terlihat seperti manusia.
Minggu ke-18
Perkembangan Janin : - Adanya lapisan lemak yang melindungi janin.
- Rambut-rambut halus menutupi tubuh dan memelihara kelembaban kulit.
Minggu ke-19
Perkembangan Janin : - Tumbuh alis, bulu mata dan rambut.
Minggu ke-20
Perkembangan Janin : - Janin mulai memiliki pola tidur secara teratur.
- Janin mulai menendang, menghisap dan menggeliat.
Minggu ke-22
Perkembangan Janin : - Kerangka berkembang dengan pesat.
Minggu ke-23
Perkembangan Janin : - Kelopak mata mulai membuk dan menutup.
Minggu ke-24
Perkembangan Janin : - Berat janin berkisar 700 sampai 800 gr.
- Kulit kemerahan dan keriput.
- Terbnetuk kelenjar keringat.
2.5 Ketidaknyamanan Ibu Hamil Trimester Kedua
Ketidaknyamanan
|
Fisiologis
|
- Pigmentasi yang mendalam, jerawat, kulit berminyak.
|
- Melanocyt, stimulating hormon (dari pituitary anterior)
|
- Spider nevi (Telangi ectasis) kelihatan selama trimester II/III pada leher, thorax, wajah dan lengan.
|
- Jaring-jaring setempat sampai dengan arteriola (arteri terakhir) dari penambahan konsentrasi estrogen
|
- Erytema telapak tangan terjdi pada 50% wanita hamil, yang menyertai spider nevi.
|
- Bercak
kemerahan menyebar pada telapak tangan dan menutupi kulit yang
berlebihan dan ujung jari yang disebabkan oleh faktor predisposisi
genetis dan hyper estrogen.
|
- Palpitasi
|
- Tidak diketahui, tidak disertai oleh cardiacpersisten yang irreguler
|
- Supinehypotensi (symdroma aorta vena cava) dan bradicard.
|
- Disebabkan
oleh tekanan uterus yang hamil atas vena cava ascenden saat
terlentang mengurangi aliran darah uterus-plasenta dan perfusi renal
|
- Pusing dan sinkrope (orthostatik hypotensi) yang menetap selama hamil.
|
- Vasomotor lability atau psotural hypotensi dari hormon, pada kehamilan yang terakhir mungkin disebabkan oleh vena yang statis pada extremitas bawah.
|
- Makanan idaman
|
- Penyebabnya tidak diketahui; idaman ditentukan oleh budaya / letak geografis.
|
- Rasa
panas dalam perut (pvrosis/acid indigestion), sensasi panas pada
bagian bawah dada atau bagian atas abdomen, kadang-kadang dengan
bersendawa sedikit naik rasa cairan.
|
- Progesteron
memperlambat motilitas gastrointestinal tract dan pencernaan
membalikkan peristaltik; merelaxasi spincter cardiac; dan memperlambat
waktu buang air besar, memindahkan isi perut ke atas dan ditekan oleh
pembesaran uterus.
|
- Konstipasi – Terjadi 50% pada semua wanita hamil
|
- Motilitas
gastrointestinal tract diperlambat oleh progesteron, akibat
peningkatan resorbsi air dan pengeringan feces, tekanan intestinal
karena semakin membesarnya uterus predisposisi konstipaso karena
suplementasi zat besi oral.
|
- Kembung dan bersendawa
|
- Berkurangnya motilitas gastrointestinal akibat hormon, memberikan peluang bakteri untuk memproduksi gas; menelan udara.
|
- Varices vens : yang diikuti sakit kaki dan kelemahan bisa menetap pada kaki dan vulva; hemorhaid adalah varices perianal.
|
- Predisposisi
hereditas : relaxasi otot halus dinding vena karena hormon yang
menyebabkan vasocongestion pelvic; kondisi ini diperberat oleh
pembesaran uterus, hamil dan gerakan bowel usus kebawah.
|
- Sakit kepala
|
- Ketegangan
emosional (biasanya lebih dari vasculer migrain headache) nyeri mata
(kelainan refraksi)vasculer engorgement dan sumbatan sinus dari
stimulasi hormon
|
- Carpal tunnel syndrom (antara lain : ibu jari, jari kedua dan jari ketiga, sisi lateral jari kelingking)
|
- Tekanan
syaraf median karena perubahan dalm jaringan mengelilinginya, nyeri,
mati rasa, rasa gatal, panas, kehilangan kemampuan gerak (mengetik)
menjatuhkan benda.
|
- Mati rasa periodik, jari gatal (acrodysesthesia) 5% dari wanita hamil
|
- Syndroma traksi flexus brachial dari terasa berat pada bahu selama hamil (khususnya malam dan pagi hari)
|
- Nyeri sekitar ligamen (kelemahan)
|
- Ligamen yang menciut / tertekan disebabkan oleh pembesaran uterus.
|
- Nyeri sendi, pinggang dan tekanan pelvic, hypermobilitas sendi.
|
- Relaxasi
sendi symfisis da sakroiliaka karena hermonal, akibatnya peivic tidak
stbil, lengkung cervicothoracis dan lumbar yang berlebihan karena
perubahan pada pusat grafitasi dari pembesaran perut.
|
2.6 Pengkajian Maternal
Pada
setiap kunjungan ibu ditanyakan secara ringkas kejadian sejak kunjungan
sebelumnya. Dia ditanyakan mengenai emosional secara umum dan kesehatan
psikologis, keluhan atau permasalahan atas pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan terhadap masalah yang dihadapi.
CEKLIST TRIMESTER KEDUA
- Skedul dan keadaan waktu kunjungan.
- Pengkajian maternal
- Pertumbuhan dan perkembangan janin
- Test diagnostik spesifik
- Konseling untuk perawatan mandiri
- Rencana kelahiran
- Kecemasan / Adaptasi
Perubahan Kulit
- Jantung berdebar-debar
Kelemahan / pingsan
Gastrointestinal distres
Vascosities (VariseZ)
Neuromuskular dan skeletal distress
- Keselamatan (sabuk pengaman dengan tempat bersandar bahu dan kepala).
- Latihan dan istirahat
- Relaksasi
- Nutrisi
- Alkohol dan substansi lainnya.
- Seksualitas
- Personal hygiene
- Tanda-tanda peringatan / berbahaya.
Pemeriksaan Fisik
Pada
setiap kunjungan, pola dan pernafasan dihitung / diperiksa / diukur:
tekanan darah (lengan kanan, sambil duduk, diperiksa juga berat badan
apakah bertambah atau tetap atau berkurang) apakah cocok dengan rencana.
Tes Laboratorium
Test
laboratorium, rutin, selama, trimester kedu dibtasi. Suatu pegangan
yang baik. Spesimen urine digunakan untuk mendeteksi kadar glukosa,
aceton, lbumin/protein, RBCs, dan leukosytes. Wanita hamil mungkin
menglami glykosuria (untuk ulangan, lihat nutrient excreation). Urine
untuk culture dan sensivitas, sama dengan darah sample, didapatkan hanya
jika ada tanda-tanda dan gejala yang didapatkan. Hematocrit (HCT) atau
packed Cell Volume (PCU) ditentukan pada setiap kunjungan dalam beberapa
tempat/kali.
Pengkajian Fetal
Tinggi
fundus selama trimester kedu, urgan uterus menjadi lebih besar.
Pengukuran tinggi uterus di atas symphysis pubis dijadikan sebagai
indikator kemajuan pertumbuhan janin. Juga memberikan petunjuk yang
jelas terhadap lamanya kehmilan. Pita lunak atau pelvimeter bisa
digunakan untuk mengukur tinggi fundus uteri. Tinggi fundus diukur dari
puncak/titik symshisis pubis sampai ujung/puncak fundus uteri tanpa
ujung belakang uterus.
Pengukuran
tinggi fundus membantu mengidentifiksi faktor-faktor resiko tinggi.
Tetpnya/turunnya tinggi fundus uteri menunjukkan Intrauterin Growth
Retadation (IURG)/ pertumbuhan dalam rahim yang terlambat, dan
pertambahan yang berlebihan biasanya kehamilan multifetal atau
hydramnion. Diantara faktor-faktor yang mempengaruhi akurasi pengukuran
adalah obesitas. (kurangi 1 cm dari ukuran jika berat ibu 90 kg [200
pounds atau lebih]), jumlah cairan amnion, kehamilan multifetal, ukuran
bayi dan letak bayi dan letak uterus.
TANDA-TANDA PERINGATAN TRIMESTER II
TANDA-TANDA / GEJALA
- Menetap, kadang-kadang muntah.
- Keluar cairan dari vgina, bleeding, cairan, amnion.
- Demam, panas, kencing panas, diare.
- Perubahan
gerakan janin. Tak ada gerakan janin setelah gerakan lebih cepat, ada
perubahan yang tidak biasa dalam jumlah atau polanya.
|
KEMUNGKINAN PENYEBAB
- Hypertensi gravidarun.
- Membran pecah sebelum waktunya, keguguran.
- Infeksi.
- Janin beresiko atau intrauteris fetal death (IUFD)
|
Trimester Kedua
DIAGNOSA KEPERAWATAN:
|
GANGGUAN CITRA TUBUH, RISIKO TINGGI TERHADAP
|
Faktor risiko dapat meliputi:
|
Persepsi perubahan biofisik, respons orang lain.
|
HASIL YANG DIHARAPKAN - KLIEN AKAN
|
Mengungkapkan penerimaan / adaptasi bertahap untuk mengubah konsep diri/citra tubuh.
Mendemonstrasikan
citra tubuh positif dengan mempertahankan kepuasan penampilan
keseluruhan; berpakaian dengan pakaian yang tepat dan sepatu ber-hak
rendah.
|
TINDAKAN / INTERVENSI
Mandiri
Tinjau ulang / kaji sikap terhadap kehamilan perubahan bentuk tubuh, dan sebagainya.
|
RASIONAL
Pada
trimester kedua, perubahan bentuk tubuh telah tampak. Respons negatif
dapat terjadi pada klien/ pasangan yang memiliki konsep diri yang
rapuh, didasarkan pada penampilan fisik.
|
Diskusikan perubahan aspek fisiologis, dan respons klien terhadap perubahan. Berikan informasi tentang kenormalan perubahan.
|
Individu
bereaksi secara berbeda terhadap perubahan yang terjadi. Informasi
dapat membantu klien memahami/menerima apa yang terjadi.
|
Anjurkan gaya dan sumber-sumber yang tersedia dari pakaian saat hamil.
|
Situasi
individu menandakan kebutuhan akan pakaian yang akan meningkatkan
penampilan klien untuk kerja dan melakukan aktifitas yang menyenangkan.
|
Diskusikan
metode perawatan kulit dan berias (untuk meminimalkan /
menyembunyikan area kulit yang gelap), menggunakan kaus kaki penyokong,
pemeliharaan postur, dan program latihan sedang.
|
Belajar dan ikut untuk melihat dan merasa lebih baik mungkin membantu untuk mempertahankan perasaan positif tentang diri.
|
Kolaborasi
Rujuk pada sumber-sumber lain seperti konseling dan/atau kelas-kelas pendidikan kelhiran anak dan menjadi orang tua.
|
Mungkin membantu dalam memberikan dukungan tambahan, selama periode perubahan ini; mengidentifikasi model-model peran.
|
DIAGNOSA KEPERAWATAN:
|
POLA PERNAPASAN, KETIDAK EFEKTIFAN
|
Faktor risiko dapat meliputi:
|
Pergeseran diafragma karena pembesaran uterus.
|
Kemungkinan dibuktikan oleh:
|
Keluhan-keluhan sesak napas, dispnea, perubahan kedalaman pernapasan.
|
HASIL YANG DIHARAPKAN - KLIEN AKAN
|
Melaporkan penurunan frekuensi / beratnya keluhan.
Mendemonstrasikan perilaku yang mengoptimalkan fungsi pernapasan.
|
TINDAKAN / INTERVENSI
Mandiri
Kaji status pernapasan (mis, sesak napas pada pengerahan tenaga, kelelahan)
|
RASIONAL
Menentukkan
luas/beratnya masalah yang terjadi pada kira-kira 60% klien pranatal.
Meskipun kapasitas vitl meningkat, fungsi pernafasan diubah saat
kemampuan diafragma untuk turun pada inspirasi berkurang oleh pembesaran
uterus.
|
Dapatkan
riwayat dan pantau masalah medis yang terjadi/ada sebelumnya (mis,,
alergi rinitis, asma, masalah sinus, tuberkulosis).
|
Masalah lain dapat terus mengubah pola pernapasan dan menurunkan oksigenasi jaringan ibu/janin.
|
Kaji
kadar hemoglobin (Hb) dan hematokrit (Ht) tekankan pentingnya masukan
vitamin / fero sulfat pranatal setiap hari (kecuali pada klien dengan
anemia sel sabit).
|
Peningkatan
kadar plasma pada gestasi minggu ke 24-32 mengencerkan kadar Hb,
mengakibatkan kemungkinan anemia dan menurunkan kapasitas pembawa
oksigen. (Catatan: Zat besi dapat dikontraindisikan untuk klien dengan
anemia sel sabit).
|
Berikan
informasi tentang rasional untuk kesulitan pernapasan dan program
aktivitas/latihan yang realistis. Anjurkan sering istirahat, tambah
waktu untuk melakukan aktivitas tertentu, dan latihan ringan, seperti
berjalan.
|
Menurunkan kemungkinan gejala-gejala pernapasan yang disebabkan oleh kelebihan.
|
Tinjau
ulang tindakan yang dapat dilakukan klien untuk mengurangi masalah;
mis,, postur yang baik, menghindari merokok, makan sedikit tetapi
lebih sering, dengan menggunakan posisi semi-Fowler untuk duduk/tidur
bisa gejala berat.
|
Postur
yang baik dan makan sedikit membantu memaksimalkan penurunan
diafragmatik, meningkatkan ketersediaan ruang untuk ekspansi paru.
Merokok menurunkan persediaan oksigen untuk pertukaran ibu-janin.
Pengubahan posisi tegak dapat meningkatkan ekspansi paru sesuai
penurunan uterus gravid.
|
DIAGNOSA KEPERAWATAN:
|
KURANG PENGETAHUAN (KEBUTUHAN BELAJAR) mengenai kemajuan alamiah dari kehamilan
|
Dapat berhubungan dengan:
|
Terus membutuhkan informasi sesuai perubahan trimester kedua yang dialami.
|
Kemungkinan dibuktikan oleh:
|
Meminta informasi, pernyataan masalah atau konsep yang salah.
|
HASIL YANG DIHARAPKAN - KLIEN AKAN
|
Mengungkapkan / mendemonstrasikan perilaku perawatan diri yang meningkatkan kesejah teraan.
Bertanggung jawab terhadap perawatan kesehatannya sendiri.
Mengenali dan melakukan tindakan untuk meminimalkan dan mencegah faktor risiko.
Mengidentifikasi tanda-tanda bahaya / mencari perawatan medis dengan tepat.
|
TINDAKAN / INTERVENSI
Mandiri
Tinjau ulang perubahan yang diharapkan selama trimester kedua.
|
RASIONAL
Pernyataan timbul perubahan baru yang terjadi tanpa memperhatikan apakah perubahan diharapkan atau tidak.
|
Berikan informasi tentang kebutuhan terhadap fero sulfat dan asam folat.
|
Fero
sulfat dan asam folat membantu mempertahankan kadar Hb normal.
Definisi asam folat memperberat anemia megaloblastik, kemungkinan
abrupsi plasenta, aborsi, dan malformasi janin.
|
Identifikasi
kemungkinan risiko kesehatan individu (mis,,aborsi spontan, hipoksia
yang berhubungan dengan asma atau tuberkulosis, penyakit jantung,
hipertensi akibat kehamilan [HAK], kelainan ginjal, anemia, diabetes
melitus gestasional [DMG], penyakit hubungan seksual [PHS]. Tinjau ulang
tanda-tanda bahaya dan tindakan yang tepat.
|
Membantu
mengingat / informasi untuk klien tentang potensial situasi risiko
tinggi yang memerlukan pemantauan lebih ketat dan/atau intervensi.
|
Diskusikan adanya obat-obatan yang mungkin diperlukan untuk mengontrol atau mengatasi masalah medis.
|
Membantu dalam memilih tindakan karena kebutuhan harus ditekankan pada kemungkinan efek berbahaya pada janin.
|
Diskusikan kebutuhan terhadap pemeriksaan laboratorium khusus, skrining, dan pemantauan ketat sesuai indikasi.
|
Kunjungan pranatal yang lebih sering mungkin diperlukan untuk meningkatkan kesejahteraan ibu.
|
DIAGNOSA KEPERAWATAN:
|
CEDERA, RISIKO TINGGI TERHADAP JANIN
| |
Faktor risiko dapat meliputi:
|
Masalah kesehatan ibu, pemajanan pada teratogen / agen infeksi.
| |
HASIL YANG DIHARAPKAN - KLIEN AKAN
|
Mengungkapkan kesadaran tentang faktor risiko individu.
Menghindari faktor dan/atau menghindari perilaku yang dapat memperberat cedera janin.
| |
TINDAKAN / INTERVENSI
Mandiri
Tentukan pemahaman sebelum informasi diberikan.
|
RASIONAL
Mengidentifikasi
kebutuhan / masalah individu dan memberikan kesempatan untuk
memperjelas kesalahan konsep, khususnya untuk klien yang saat ini
melakukan kunjungan pranatal pertama kali.
| |
Tinjau ulang status kesehatan ibu; mis,, malnutrisi, penyalahgunaan / penggunaan zat.
|
Faktor-faktor
ini dapat mempunyai dampak besar pada perkembangan jaringan dan organ
janin, dan identifikasi serta intervensi awal dapat mencegah hasil
yang buruk..
| |
Kaji
faktor lain yang ada pada situasi ini yang mungkin berbahaya pada
janin (mis,, pemajanan pada virus/PHS lain, faktor lingkungan).
|
Identifikasi
memungkinkan klien dan perawat untuk mendiskusikan cara-cara untuk
meminimalkan / mencegah cedera. PHS atau virus-virus lain mungkin
merupakan masalah ringan bagi klien, tetapi berdampak negatif yang
besar pada kesejahteraan janin.
| |
Perhatikan quickening (persepsi ibu terhadap gerakan janin) dan denyut jantung janin (DJJ). Rujuk pada dokter bila ditemukan masalah.
|
Gerakan
janin yang dapat dirasakan pertama terjadi diantara gestasi minggu
ke-16 dan ke-20 sesuai peningkatan ukuran janin; kurang gerakan dapat
menandakan adanya masalah.
| |
Kaji pertumbuhan uterus dan tinggi fundus pada setiap kunjungan.
|
Merupakan
skrining untuk gestasi multipel, pertumbuhan janin normal atau
abnormal; dapat mendeteksi masalah yang berhubungan dengan
polihidramnion atau oligohidramnion.
| |
Berikan informasi tentang tes-tes diagnostik atau prosedur. Tinjau ulang resiko dan potensial efek samping.
|
Mempunyai informasi yang membantu klien/pasangan untuk menghadapi situasi dan membuat keputusan berdasarkan informasi.
| |
Kolaborasi
Bantu dengan prosedur ultrasonografi, dan jelaskan tujuannya
|
Mendeteksi
adanya janin di awal minggu ke 5-6 gestasi dan memberikan informasi
tentang pertumbuhan janin dengan menggunakan pengukuran kepala sampai
kaki, panjang femur, dan diameter biparietal, untuk memastikan usia
gestasi dan mengesampingkan retardasi pertumbuhan.
| |
Dapatkan sampel serum ibu untuk kadar alfafetoprotein (AFT) diantara minggu ke-14 dan ke-16
|
Pada
NTD terbuka (paling umum, spina bifida dan anensefali), AFP, protein
yang diproduksi oleh kantung yolk dan hepar janin, ada pada serum ibu
dengan kadar 8 kali lebih tinggi dari normal pada gestasi minggu ke-15.
selanjutnya turun sampai term.
| |
Bantu
dengan amniosintensis bila kadar AFP abnormal, khususnya pada
populasi risiko tinggi (mis,, klien dengan memungkinkan kelainan
genetik/anak sebelumnya mengalami abnormalitas kromosom, gravida tua
lebih dari usia 35 tahun), bila klien belum dilakukan sampel vilus
korionik (SVK).
|
Analisis cairan amniotik mendeteksi kelainan genetik/kromoson dan NTD
| |
Ikuti konseling genetik, bila perlu (Rujuk pada MK: Konseling Genetik).
|
Klien/
pasangan akan memerlukan informasi untuk membuat keputusan
berdasarkan informasi tentang perjalanan tindakan selama kehamilan ini
serta yang akan datang.
| |
Lakukan skrining klien terhadap DMG dengan tes toleransi glukosa (TTG) pada gestasi minggu ke 24-26, sesuai indikasi.
|
DMG dihubungkan dengan makrosomia dan masalah distosia.
| |
DIAGNOSA KEPERAWATAN:
|
CURAH JANTUNG, risiko tinggi terhadap dekompensasi
|
Faktor risiko dapat meliputi:
|
Peningkatan
kebutuhan sirkulasi, perubahan preload (penurunan aliran balik vena),
dan afterload (peningkatan tahanan vaskular perifer), hipertrofi
ventrikel.
|
HASIL YANG DIHARAPKAN - KLIEN AKAN
|
Tetap normotensitif selama perjalanan pranatal.
Bebas dari edema patologis dan tanda-tanda HAK.
Mengidentifikasi cara-cara untuk mengontrol dan menurunkan masalah kardiovaskular.
|
TINDAKAN / INTERVENSI
Mandiri
Tinjau ulang proses fisiologis dan perubahan normal dan banormal, tanda-tanda, dan gejala-gejala.
|
RASIONAL
Selama
trimester kedua, hipertrofi ventrikel jantung menjamin peningkatan
curah jantung, yang memuncak pada gestasi minggu 25-27 untuk memenuhi
oksigen dan kebutuhan nutrien ibu/janin.
|
Perhatikan riwayat yang ada sebelumnya atau potensial masalah jantung / ginjal / diabetik.
|
Klien ini menghadapi risiko paling tinggi terhadap masalah jantung selama trimester kedua, bila curah jantung memuncak.
|
Ukur tekanan darah (TD) dan nadi. Laporkan jika peningkatan sistosik lebih dari 30 mm Hg dan diastolik lebih dari 15 mm Hh.
|
Peningkatan
TD dapat menunjukkan HAK, khususnya pada klien dengan penyakit
jantung atau ginjal, diabetes, atau adanya kehamilan multipel atau
mola hidatidosa.
|
Auskultasi bunyi jantung; catat adanya murmur.
|
Murmur
sistolik sering ringan dan mungkin diciptakan oleh peningkatan
volume, penurunan viskositas darah, perubahan posisi jantung atau torsio
pembuluh darah besar.
|
Kaji
adanya edema pergelangan kaki dan varises kaki, vulva dan rektum.
Bedakan antara edema fisiologis dan yang potensial berbahaya.
|
Edema
dependen dari eksremitas bawah (edema fisiologis) sering terjadi
karena stasis vena akibat vasodilatasi dari aktivitas progesteron,
herediter, retensi kelebihan cairan, dan tekanan uterus pada pembuluh
darah pelvis.
|
Anjurkan
klien untuk menghindari menyilangkan kaki, duduk, dan berdiri dalam
waktu lama; dan membalikkan telapak kaki ke atas dalam posisi
dorsofleksi bila duduk atau berdiri selama periode lama.
|
Meningkatkan aliran balik vena dan menurunkan risiko terjadinya edema, atau trombosis vena.
|
Kaki dorsofleksi untuk tes terhadap tanda Homan’s. Bila ada, rujuk pada dokter.
|
Tanda Homan positif dapat menunjukkan tromboflebitis.
|
Kaji adanya kelemahan. Anjurkan klien untuk menghindari perubahan posisi dengan cepat.
|
Perubahan posisi cepat dapat mengakibatkan pusing saat darah terkumpul di ekstremitas bawah, menurunkan volume sirkulasi.
|
DIAGNOSA KEPERAWATAN:
|
KELEBIHAN VOLUME CAIRAN, RISIKO TINGGI TERHADAP
|
Faktor risiko dapat meliputi:
|
Perubahan mekanisme regulator, retensi natrium/air.
|
HASIL YANG DIHARAPKAN - KLIEN AKAN
|
Menyebutkan cara-cara untuk meminimalkan masalah.
Mengidentifikasi tanda/gejala yang memerlukan evaluasi / intervensi medis.
Bebas dari hipertensi, albuminuria, retensi cairan berlebihan dan edema wajah.
|
TINDAKAN / INTERVENSI
Mandiri
Pantau berat badan secara teratur.
|
RASIONAL
Mendeteksi penambahan berat badan berlebihan dan retensi cairan yang tidak kelihatan yang potensial patologis.
|
Kaji adanya tanda-tanda HAK, perhatikan tekanan darah. Pantau lokasi/luasnya edema, masukan atau keluaran cairan.
|
Indikator
edema patologis. Meskipun HAK karena retensi cairan berlebihan
biasanya tidak terlihat sampai akhir minggu ke-10 kehamilan.
|
Tes urin terhadap albumin.
|
Deteksi masalah vaskular berkenaan dengan spasme glomerullar dari ginjal, yang menurunkan resorpsi albumin.
|
Berikan
informasi tentang diet (mis,, peningkatan protein, tidak menambahkan
garam meja, menghindari makanan dan minuman tinggi natrium).
|
Nutrisi
adekuat, khususnya peningkatan protein, menurunkan kemungkinan HAK.
Natrium berlebihan dapat memperberat retensi air (terlalu sedikit
natrium dapat mengakibatkan dehidrasi).
|
Anjurkan meninggikan ekstremitas secara periodik selama sehari.
|
Edema
fisiologis dari ekstremitas bawah terjadi di penghujung hari adalah
normal, tetapi harus dapat diatasi dengan tindakan sederhana. Bila ini
tidak teratasi, pemberi pelayanan kesehatan harus diberi tahu.
|
Tinjau ulang kadar Ht. (Perhatikan efek dari variabel-variabel, seperti sikap dan ras).
|
Pada
umumnya, kadar >41% (Caucasian) atau >38% (keturunan Afrika)
menunjukkan perpindahan cairan intravaskular mengakibatkan edema
jaringan.
|
Kolaborasi
Jadwalkan kunjungan pranatal lebih sering dan lakukan pengobatan bila ada HAK. (Rujuk pada MK: Hipertensi karena Kehamilan).
|
Perawatan membantu meningkatkan kesejahteraan ibu/janin.
|
DIAGNOSA KEPERAWATAN:
|
KETIDAKNYAMANAN
|
Dapat berhubungan dengan:
|
Perubahan pada mekanika tubuh, efek-efek hormon, ketidak seimbangan elektrolit.
|
Kemungkinan dibuktikan oleh:
|
Melaporkan ketegangan pada punggung, kram kaki, nyeri ulu hati
|
HASIL YANG DIHARAPKAN - KLIEN AKAN
|
Mengidentifikasi dan mendemostrasikan tindakan perawatan diri yang tepat.
Melaporkan ketidaknyamanan dicegah atau diminimalkan.
*Catatan
penulis: Saat ini tidak ada diagnosis NANDA yang memberikan isu-isu
kenyamanan di bawah tingkat nyeri [akut] atau kronis. Meskipun label
ketidaknyamanan tidak diakui, kami meyakini ini mengarah langsung pada
masalah yang diidentifikasi.
|
TINDAKAN / INTERVENSI
Mandiri
Perhatikan
adanya masalah yang berhubungan dengan curah jantung atau kesulitan
pernafasan, dan rujuk pada diagnosis keperawatan yang tepat.
|
RASIONAL
Meskipun
kondisi ini adalah hal yang sering mengakibatkan ketidaknyaman, klien
biasanya mengalami rasa nyaman secara fisik, bebas dari
ketidaknyamanan khas pada trimester ketiga.
|
Kaji ulang adanya perubahan BAB dan hemoroid.
|
Penurunan
motilitas gastrointestinal, efek suplemen zat besi, dan peningkatan
tekanan/perubahan posisi dari pembesaran uterus mempengaruhi fungsi
normal.
|
Diskusikan
masukan diet, latihan, dan penggunaan pelunak feses seperti
diperlihatkan pada MK: Trimester Pertama, DK: Konstipasi, risiko tinggi
terhadap.
|
Membantu dalam pencegahan / penatalaksanaan konstipasi.
|
Perhatikan
adanya nyeri ulu hati (pirosis); tinjau ulang riwayat diet. Jelaskan
fisiologis masalah. Anjurkan klien menghindari makanan
gorengan/berlemak, makan enam kali sehari dalam porsi kecil, lakukan
posisi semiFowler, hindari makanan yang sangat dingin.
|
Makanan
berlemak meningkatkan keasaman gastrik; makan sering dalam porsi
kecil menetralkan keasaman. Porsi semi-Fowler menurunkan masukan
cairan, dan menghindari makanan dingin membantu mencegah refluks
gastrik.
|
Perhatikan adanya sakit punggung dari tekanan pada punggung bagian bawah.
|
Menghilangkan
tegang pada punggung bawah yang disebabkan oleh peningkatan lengkung
vertebra lumbosakral dan pengecangan otot-otot punggung.
|
Kaji ulang adanya kram pada kaki, ajarkan klien untuk meluruskan kaki dan dorsofleksi telapak kaki.
|
Tekanan pada saraf pelvis serta rendahnya kalsium jaringan, potensial menyebabkan kram kaki.
|
Anjurkan mengurangi masukan produk susu dan menggunakan aluminium laktat, atau melanjutkan dengan 1 quart susu setiap hari dan menggunakan alumunium hidroksida, bila kram kaki berat atau menetap.
|
Masukan makanan yang mengandung kalsium/produk kalsium secara terus menerus, meningkatkan kadar plasma terionisasi.
|
Berikan informasi tentang pilihan yang tepat dari antasida yang dijual bebas.
|
Mungkin
menimbulkan konstipasi dan/atau dapat mengandung bahan, seperti
natrium, yang merupakan kontraindikasi pada situasi tertentu karena
sifatnya meretensi air.
|
Kolaborasi
Berikan antasida rendah natrium.
|
Menetralisir keasaman gastrik; penurunan kadar fosfor.
|
Berikan suplemen kalsium dan alumunium dalam bentuk jeli dengan tepat.
|
Tambahan untuk produk susu akibat adanya introlerans diet. Dapat menurunkan kadar fosfor.
|
DIAGNOSA KEPERAWATAN:
|
KOPING, INDIVIDUAL, TIDAK EFEKTIF, RISIKO TINGGI TERHADAP
|
Faktor risiko dapat meliputi:
|
Krisis situasi/maturasi, kerentanan pribadi, persepsi tidak realistis.
|
HASIL YANG DIHARAPKAN - KLIEN AKAN
|
Mengekspresikan perasaan dengan bebas.
Mengidentifikasi kekuatan individual.
Menunjukkan keterampilan koping dan pemecahan masalah yang efektif.
|
TINDAKAN / INTERVENSI
Mandiri
Identifikasi rasa takut/angan-angan/pasangan yang mungkin dimiliki.
|
RASIONAL
Rasa
takut dan angan-angan yang umum dari wanita/pria dapat timbul pada
saat ini. Wanita mungkin takut kematian dari suami, dan pria berfantasi
tentang jika dirinya hamil.
|
Kuatkan pasangan bahwa rasa takut dan fantasi tersebut adalah normal.
|
Dapat menyulitkan bagi individu yang tidak melihat kenormalan dari pengalaman ini.
|
Evaluasi derajat disfungsi klien/ pasangan yang dialami, untuk mengubah apa yang sedang terjadi dan sudah diperkirakan.
|
Klien
yang mengalami kesulitan menyesuaikan tugas-tugas yang berlebihan
berkenaan dengan kehamilan / menjadi orang tua dapat bermanifestasi
tidak sesuai dalam melewati perawatan kesehatan pranatal dari
kelabihan emosinva.
|
Anjurkan klien/pasangan untuk mengekspresikan perasaan tentang kehamilan dan menjadi orang tua.
|
Mengakui
dan mengekspresikan perasaan dapat membantu individu mulai
mengidentifikasi masalah dan memulai proses pemecahan masalah.
|
Kolaborasi
Rujuk
untuk konseling dan penyuluhan sesuai kebutuhan. (Rujuk pada MK:
Trimester Pertama, DK: Penampilan Peran, perubahan, risiko tinggi
terhadap).
|
Mungkin perlu tambahan bantuan untuk mengatsi masalah pokok.
|
DIAGNOSA KEPERAWATAN:
|
POLA SEKSUALITAS PERUBAHAN
|
Dapat berhubungan dengan:
|
Konflik mengenai perubahan hasrat seksual dan harapan takut akan cedera fisik.
|
HASIL YANG DIHARAPKAN - KLIEN AKAN
|
Mendiskusikan masalah seksual.
Mengungkapkan pemahaman tentang alasan yang mungkin untuk diubah.
Megidentifikasi alternatif yang dapat diterima untuk memenuhi kebutuhan individu.
Mengungapkan kepuasan bersama atau konseling bila dibutuhkan.
|
TINDAKAN / INTERVENSI
Mandiri
Diskusikan dampak kehamilan terhadap pola koitus seksual yang normal.
|
RASIONAL
Mengidentifikasi
kebutuhan / masalah individu dan memberikan kesempatan untuk
memperjelas kesalahan konsep, khususnya untuk klien yang saat ini
melakukan kunjungan pranatal pertama kali.
|
Tinjau
ulang apa yang dirasakan dan diskusikan kemungkinan pilihan dalam
peningkatan kontak fisik melalui berpelukan dan bercumbu daripada
melakukan koitus secara aktual.
|
Rasa
takut menderai janin pada saat koitus adalah hal yang umum.
Meyakinkan dan memperhatikan bahwa hal tersbut normal dapat membantu
menghilangkan ansietas.
|
Tinjau ulang perubahan posisi yang mungkin dilakukan dalam aktifitas seksual.
|
Membantu pasangan untuk mempertimbangkan / membuat pilihan.
|
Waspadai adanya indikasi kemungkinan kesulitan seksual atau perilaku yang tidak sesuai dari pria.
|
Di
sini tampak frekuensi penyimpangan menjadi lebih tinggi (mis,,
perkosaan, inses, kejahatan kekerasaan, dan perselingkuhan
ekstramarital) bila pasangan sedang hamil.
|
Kolaborasi
Rujuk pada perawat klinis spesialis / konseling sesuai inkisasi.
|
Mungkin
perlu bantuan tambahan untuk mengatasi masalah dasar, yang dapat
berkembang selama kehamilan atau mungkin sudah ada sebelumnya.
|
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari
uraian diatas dapat disimpulkan bahwa ibu hamil trimester kedua
biasanya adalah saat ibu merasa sehat. Tubuh ibu sudah terbiasa dengan
kadar hormon yang lebih tinggi dan rasa tidak nyaman kerena kehamilannya
pun berkurang. Walaupun demikian diperlukan asuhan keperawatan secara
tept oleh seorang perawat kepada ibu hamil yang sedang memeriksakan
kehamilannya agar ketidaknyamanan ibu dapat teratasi dan untuk
mengantisipasi apabila ada hal-hal yang tidak diinginkan.
3.2 Saran
1. Diharapkan perawat mampu memberikan asuhan keperawatn secara tepat kepada ibu hamil trimester kedua.
2. Diharapkan perawat mampu membedakan antara ketidaknyamanan normal dengan tanda-tanda bahaya pada ibu hamil trimester kedua.
DAFTAR PUSTAKA
Bobak, Irene M. 2000. Perawatan Maternitas Dan Ginekologi. Bandung: IAPKP.
Doenges, Marilynne E. 2001. Rencana Perawatan Maternal / Bayi. Jakarta : EGC
Sarwono Prawirohardjo. 2006. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : YBP – SP
pembaca yang baik meninggalkan pesan yang baik
terima kasih
semoga ilmunya bermanfaaat gak cuma di masyarakat dunia maya aja .. aamiin ~
BalasHapusamin mksih ya....
BalasHapus